JIKA tak ada pagebluk, Jalan Potlot III tak pernah sepi. Anak-anak muda dari berbagai daerah berdatangan dan nongkrong di sana. Siapa lagi magnetnya kalau bukan grup musik legendaris Indonesia bernama Slank.
Situasinya jauh berbeda dibandingkan setengah abad lalu ketika Sidharta Manghuruddin dan keluarganya tinggal di sana. Rumah Sidharta ibarat villa peristirahatan. Belum banyak rumah di sekitarnya. Potlot pun punya reputasi sebagai “tempat jin buang anak”.
“Ini semua kebun,” kata Sidharta, lelaki berusia 86 tahun, sambil mengarahkan telunjuk ke luar rumah ketika menggambarkan kondisi kampung ketika dia baru tinggal di Potlot.
Kebun-kebun itu ditumbuhi berbagai tanaman, termasuk pohon durian berukuran besar dan berbuah lebat. Saat ini di dekat rumah Sidharta ada Jalan Duren Tiga, yang menghubungkan Jalan Raya Pasar Minggu dengan Jalan Mampang Prapatan Raya. Penamaan jalan itu bukan berdasarkan tiga pohon durian yang tumbuh di sana tapi keberadaan pabrik korek api cap Duren yang bergambar tiga durian.