Ini Sebuah Kecelakaan

Alternatif lain penyebab kematian John F. Kennedy berdasarkan uji balistik. Teori kecelakaan ini menyebut agen Secret Service menembakkan peluru yang menewaskan Kennedy.

OLEH:
M.F. Mukthi
.
Ini Sebuah KecelakaanIni Sebuah Kecelakaan
cover caption
Presiden John F. Kennedy dan Jacqueline Kennedy di atas limousin saat melintasi Dealey Plaza, Dallas, 22 November 1963. (International Center of Photography).

JEAN Hill begitu bersemangat. Ibu dua anak itu ingin berfoto dengan latar Presiden John F. Kennedy. Bersama karibnya, Mary Moorman, Jean memutuskan menunggu iring-iringan presiden di dekat jalan layang di selatan Elm Street. Setelah satu setengah jam berlalu, rombongan presiden pun melintas. Jean langsung mendekat. Mary segera menjepret. Tiba-tiba mereka mendengar empat atau enam tembakan. Mary buru-buru menarik Jean dan tiarap. 

Jean yakin ada dua senapan yang menembak; tembakan pertama dari senapan bolt-action dan yang terakhir dari senapan otomatis; dan lebih dari satu orang penembak. Dia juga yakin ada tembakan “yang melesat agak cepat” dan Secret Service balas menembak. Hari itu juga Jean memberikan kesaksian di bawah sumpah ke kantor Sheriff setempat. 

Di mobil Secret Service, dua kendaraan di depan limousin Kennedy, agen Winston Lawson yang ditugaskan mengatur keamanan untuk kunjungan presiden di Dallas berpikir, tembakan kedua dan ketiga lebih berdekatan, meletus hampir bersamaan, daripada jarak waktu tembakan yang pertama dan kedua. Saat tembakan kedua dan ketiga meletus, dia menengok ke arah mobil presiden dan di belakangnya. Dia melihat “tepat setelah letusan [tembakan] seorang agen berdiri dengan senjata otomatis di tangannya, dan hal pertama yang terlintas di benak saya adalah... dia telah menembakkannya, karena ini adalah satu-satunya senjata yang saya lihat saat itu.”

JEAN Hill begitu bersemangat. Ibu dua anak itu ingin berfoto dengan latar Presiden John F. Kennedy. Bersama karibnya, Mary Moorman, Jean memutuskan menunggu iring-iringan presiden di dekat jalan layang di selatan Elm Street. Setelah satu setengah jam berlalu, rombongan presiden pun melintas. Jean langsung mendekat. Mary segera menjepret. Tiba-tiba mereka mendengar empat atau enam tembakan. Mary buru-buru menarik Jean dan tiarap. 

Jean yakin ada dua senapan yang menembak; tembakan pertama dari senapan bolt-action dan yang terakhir dari senapan otomatis; dan lebih dari satu orang penembak. Dia juga yakin ada tembakan “yang melesat agak cepat” dan Secret Service balas menembak. Hari itu juga Jean memberikan kesaksian di bawah sumpah ke kantor Sheriff setempat. 

Di mobil Secret Service, dua kendaraan di depan limousin Kennedy, agen Winston Lawson yang ditugaskan mengatur keamanan untuk kunjungan presiden di Dallas berpikir, tembakan kedua dan ketiga lebih berdekatan, meletus hampir bersamaan, daripada jarak waktu tembakan yang pertama dan kedua. Saat tembakan kedua dan ketiga meletus, dia menengok ke arah mobil presiden dan di belakangnya. Dia melihat “tepat setelah letusan [tembakan] seorang agen berdiri dengan senjata otomatis di tangannya, dan hal pertama yang terlintas di benak saya adalah... dia telah menembakkannya, karena ini adalah satu-satunya senjata yang saya lihat saat itu.” 

Kesaksian Jean dan Lawson, serta kesaksian lainnya, digunakan Colin McLaren, detektif Australia, untuk menyusun buku JFK: The Smoking Gun. Ada banyak kesaksian tentang suara tembakan, apa yang dilakukan agen Secret Service, hingga bau asap atau bubuk mesiu di jalan dan sekitar kendaraan presiden. “Luar Biasa! Aku menggali lebih dalam dan terus membaca, mengingat pepatah lama, di mana ada asap, di situ ada api,” tulis McLaren. 

Dengan menelisik semua keterangan saksi, laporan, foto, dan bukti lainnya dari Komisi Warren, McLaren menemukan pola atas terbunuhnya Kennedy dan menyimpulkan George Hickey, agen Secret Service, melesatkan tembakan ketiga. Hickey adalah satu-satunya yang memegang senapan laras panjang, AR-15, sebuah senjata serbu semiotomatis yang mampu melesatkan peluru dengan kecepatan tinggi dan meledak begitu menembus tubuh. 

Hickey memiliki garis pandangan yang sempurna ke bagian belakang kepala Presiden, yang sedikit ke kanan dan bertepatan dengan masuk dan keluar luka fatal. “Posisi Hickey juga sesuai dengan ‘garis lintasan peluru’ yang diproyeksikan ahli balistik Howard Donahue di laboratorium rumahnya pada 1967,” tulis McLaren. 

Jean Hill dan Mary Moorman, saksi penembakan John F. Kennedy. (Public domain).

Bukti Balistik

Howard Donahue, seorang pembuat senjata dan ahli balistik, adalah orang yang pertama menyimpulkan bahwa agen Secret Service menembakkan peluru yang menewaskan Kennedy. 

Donahue kali pertama menjadi perhatian nasional pada 1967 ketika stasiun televisi CBS menyelidiki laporan Komisi Warren dan mengundang beberapa ahli senjata untuk melakukan ujicoba menembak. Mereka menggunakan model senapan Mannlicher-Carcano yang digunakan Lee Harvey Oswald. Donahue satu-satunya orang yang mampu melepaskan tiga tembakan dalam 6,5 detik seperti tercatat dalam rekaman Abraham Zapruder, yang merekam iring-iringan Kennedy dan penembakan itu. 

Mengetahui bahwa kesaksian ahli balistik diabaikan Komisi Warren, Donahue tertarik untuk melakukan investigasi. Dia menyimpulkan bahwa peluru dari senapan AR-15 milik agen Secret Service-lah yang memecah tengkorak presiden.

“Ini fakta secara balistik yang tak tergoyahkan bahwa tembakan fatal datang dari arah belakang-kiri presiden. Sejak 1969, saya tak menemukan bukti yang melemahkan setiap bagian dari kesimpulan saya,” ujar Donahue kepada The Sunday Sun dalam sebuah wawancara tahun 1977. 

Teori Donahue diterbitkan Baltimore Sun pada Mei 1977 dalam dua artikel. Kendati mendapat banyak kritik, Donahue tak goyah dan mengulangi temuannya kepada House Select Committee on Assassinations (HSCA) pada 1977.

Ini fakta secara balistik yang tak tergoyahkan bahwa tembakan fatal datang dari arah belakang-kiri presiden.

Bahkan, bersama wartawan Bonar Menninger, selama hampir 25 tahun, Donahue meneliti bertumpuk-tumpuk bukti, termasuk hasil forensik, lokasi dan diameter lubang masuk-keluar di tengkorak Kennedy, lintasan, dan dampak ledakan peluru yang fatal, dan segelintir kesaksian tentang bau bubuk mesiu di dekat iring-iringan. Hasilnya: sebuah buku berjudul Mortal Error: The Shot that Killed JFK yang diterbitkan St. Martin Press tahun 1992 –cetakan berikutnya tak mencantumkan nama Donahue. Donahue dan Menninger menunjukkan bahwa peluru dari senapan AR-15 milik George Hickey, agen Secret Service, yang memecah tengkorak presiden. 

Hickey duduk di kursi belakang mobil yang membuntuti limousin presiden. Di mobil itu ada dua pejabat dan tujuh agen Secret Service. Saat tembakan Oswald terdengar, Hickey langsung mengambil senapan AR-15 miliknya, berdiri, lalu hendak melongok ke belakang untuk melakukan tembakan balasan. Namun, mobil yang ditumpanginya tersentak lalu melaju kencang. Hickey hilang keseimbangan dan jarinya tanpa sengaja menarik pelatuk senapan. Pelurunya merobek kepala presiden dan membuncahkan otaknya. 

Tak ada mafia atau Soviet; hanya seorang agen Secret Service dalam apa yang kemudian disebut sebagai “teori kecelakaan” ini. Teori ini kurang populer. “Ini tidak seksi. Tidak penuh dengan intrik,” ujar Menninger sebagaimana dilansir NBC News, 21 November 2013. 

Banyak orang menyangsikan teori ini. Mereka menyebut tak ada saksi kuat yang melihat agen Hickey menembakkan senapannya. Dan tidak ada seorang pun dari tujuh orang –lima agen Secret Service dan dua pembantu presiden– yang menaiki kendaraan di belakang limousin Kennedy melaporkan peluru bersiul melewati kepala mereka. 

Hickey sendiri membantah tuduhan itu. Bahkan, tak terima tuduhan itu, pada 1995 Hickey menggugat St. Martin Press namun ditolak pengadilan karena sudah terlalu lama. Hickey kemudian mengajukan gugatan kembali ketika edisi paperback diterbitkan namun akhirnya diselesaikan di luar pengadilan. 

Hickey meninggal dunia pada 2011. Donahue sendiri, yang pertama melontarkan teori ini, sudah meninggal duluan pada Desember 1999. 

Agen Secret Service George W. Hickey membawa senjata AR-15 ketika kejadian penembakan Presiden John F. Kennedy di Dallas, 22 November 1963. (Wikimedia Commons).

Ditutup-tutupi

Sekian lama mengendap, teori kecelakaan diembuskan kembali oleh Colin McLaren. Dia membuat film dokumenter JFK’s Secret Killer: The Evidence dan buku berjudul JFK: The Smoking Gun menjelang peringatan 50 tahun kematian Kennedy. Keduanya dihasilkan setelah McLaren melakukan investigasi selama empat tahun. 

Dalam film dokumenter itu, yang ditayangkan Channel 5, McLaren antara lain mendemonstrasikan salah satu uji balistik Donahue seperti dijelaskan dalam buku Mortal Error dan menunjukkan tembakan yang menerjang kepala Kennedy datang dari arah Hickey berada. Dia juga menunjukkan kaliber peluru yang membuat luka 6 mm di kepala Kennedy tak sesuai dengan senapan Mannlicher-Carcano milik Oswald yang kaliber 6,5 mm tapi sesuai dengan peluru berkaliber 5.56 mm dari AR-15. 

Sementara dalam bukunya, McLaren fokus dan lebih banyak mengutip keterangan para saksi. Yang menarik, McLaren bukan hanya memperkuat teori kecelakaan tapi juga upaya Secret Service menutup-nutupi dengan menghancurkan atau menyembunyikan bukti-bukti tentang adanya penembak dan senjata lain (di luar Oswald), termasuk hasil Sinar-X. Buku McLaren kemudian dijadikan film dokumenter berjudul JFK: The Smoking Gun dan ditayangkan ReelzChannel, juga menjelang peringatan 50 tahun kematian Kennedy. 

Dalam wawancara dengan TV Guide, 1 November 2013, McLaren mengatakan, “ini bukan tentang menjelek-jelekkan nama individu atau Secret Service. Ini tentang kebenaran.” 

Namun, bagi sebagian besar orang, kebenaran di balik kematian Kennedy tetap sebuah misteri. 

Majalah Historia No. 17 Tahun II 2014

Buy Article
Punya usulan tema?
promo
Apa tema menarik yang menurut anda layak ditulis untuk Historia Premium
SUBSCRIBE TO GET MORE
If you have a topic that you would like to publish into the Historia Premium, write an abstract and propose it to the internal communication team!
Subscribe
61dd035df96feb03f800b713
655b1e9361395bc3b87ba982