Mahasiswa Murba Berburu Tikus

Tak hanya sibuk berdiskusi. Mahasiswa Murba siap membasmi musuh petani.

OLEH:
Budi Setiyono
.
Mahasiswa Murba Berburu TikusMahasiswa Murba Berburu Tikus
cover caption
Eddy Sadeli (Lie Siang Seng) semasa menjadi mahasiswa FH UI menjabat sekretaris DPD GMM. (Dok. pribadi).

SEJAK tahun 1959 Partai Murba mempunyai organisasi mahasiswa bernama Gerakan Mahasiswa Murba (GMM). Menurut sejarawan Harry A. Poeze, ia kemungkinan semula bernama Gerakan Mahasiswa Pembela Proklamasi. Ketuanya Pranata, dan sebagai wakil ketua Santoso.

Pimpinan Pusat berkedudukan di Yogyakarta, di tempat cabangnya yang paling besar aktif. GMM mempunyai cabang di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Makassar, Manado, dan Medan.

Anggota GMM di Jakarta sekitar seratus orang, terutama sibuk dengan kegiatan diskusi. GMM menerbitkan majalah bulanan. “Sebanyak sepuluh orang anggotanya setiap minggu, atau sekali setiap dua minggu, pergi ke kantor Partai Murba untuk mendapat pendidikan politik dari pimpinan Partai Murba,” tulis Poeze.

SEJAK tahun 1959 Partai Murba mempunyai organisasi mahasiswa bernama Gerakan Mahasiswa Murba (GMM). Menurut sejarawan Harry A. Poeze, ia kemungkinan semula bernama Gerakan Mahasiswa Pembela Proklamasi. Ketuanya Pranata, dan sebagai wakil ketua Santoso.

Pimpinan Pusat berkedudukan di Yogyakarta, di tempat cabangnya yang paling besar aktif. GMM mempunyai cabang di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Makassar, Manado, dan Medan.

Anggota GMM di Jakarta sekitar seratus orang, terutama sibuk dengan kegiatan diskusi. GMM menerbitkan majalah bulanan. “Sebanyak sepuluh orang anggotanya setiap minggu, atau sekali setiap dua minggu, pergi ke kantor Partai Murba untuk mendapat pendidikan politik dari pimpinan Partai Murba,” tulis Poeze.

Karena tak puas dengan GMM di Yogyakarta, GMM cabang Jakarta menggabungkan diri dengan Gema ‘45 –organisasi mahasiswa yang terkait dengan Angkatan ‘45 dan berada di bawah pengaruh Chaerul Saleh. Jumlah anggota meluas menjadi sekitar tigaratus orang.  

“Pada kenyataannya ada semacam perikatan yang mesra antara GMM dan Gema ‘45, namun para anggota pimpinan saat itu sekarang tidak lagi tahu dengan tepat, bagaimana hubungan kedua organisasi ini,” tulis Poeze.

Menariknya, dalam kepengurusan terdapat orang Tionghoa. Dia adalah Eddy Sadeli (Lie Siang Seng), yang semasa menjadi mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia menjabat sekretaris DPD GMM lalu sekjen DPP Gerakan Mahasiswa ‘45. Setelah Peristiwa 1965, dia sempat dipenjara di rumah tahanan Salemba.  

“Ia dicap pro-PKI, padahal ia adalah anggota Partai Murba-nya Sukarni,” tulis Sam Setyautama dalam Tokoh-tokoh Etnis Tionghoa di Indonesia. Eddy Sadeli melanjutkan karier sebagai pengacara. Tahun 2009 dia menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Demokrat dan lima tahun kemudian jadi anggota Dewan Perwakilan Daerah dari DKI Jakarta.

Untuk aktivitas keluar, tulis Poeze, GMM terlibat dalam kegiatan kemasyarakatan. Misalnya, ikut memperbaiki gorong-gorong atau enampuluh anggotanya bersama kaum tani di Karawang berburu tikus dan berhasil membasmi enambelas ribu ekor musuh petani itu.  

GMM dilarang pasca peristiwa 1965. Setelah Partai Murba direhabilitasi, lahir Gerakan Mahasiswa Pelaksana Ampera (Gemara) yang tak mengaitkan diri dengan Partai Murba. Gemara beranggotakan beberapa puluh orang dan hanya punya satu cabang di Jakarta.

Pada 16 Mei 1971, para mahasiwa Murbais di Jakarta bersepakat menghidupkan kembali nama dan organisasi GMM, yang disebut sebagai kelanjutan dari Gemara. Dengan kehadiran GMM, Gemara dibubarkan. GMM menyatakan mengikatkan diri pada Partai Murba. Ketua Gemara Tanak Purba dan Sekretaris Jenderal Olson menyerahkan fungsi mereka kepada pimpinan baru: Slamet Soekarno (ketua), Asmun Syu’eib (wakil ketua), Nascar Koto (sekretaris jenderal), dan empat anggota pimpinan lainnya. Sebagai program jangka pendek GMM menegaskan: mendukung Partai Murba serta giat melakukan kampanye dan propaganda sendiri di kalangan mahasiswa.*

Majalah Historia No. 34 Tahun III 2016

Buy Article
Punya usulan tema?
promo
Apa tema menarik yang menurut anda layak ditulis untuk Historia Premium
SUBSCRIBE TO GET MORE
If you have a topic that you would like to publish into the Historia Premium, write an abstract and propose it to the internal communication team!
Subscribe
61dd035df96feb03f800b713
6741dc834fd5b156199ad9e6