Menoleh Gedung OLVEH

Sebuah bangunan lama direvitalisasi. Tak hanya mengembalikan fisiknya, tapi juga jiwanya.

OLEH:
Nugroho Sejati
.
Menoleh Gedung OLVEHMenoleh Gedung OLVEH
cover caption
Gedung OLVEH setelah direvitalisasi. (Nugroho Sejati/Historia.ID).

SEBUAH bangunan berlantai tiga, bercat putih, berdiri anggun. Wajahnya yang dulu lusuh dan tak terawat kini cerah dan menggoda banyak orang untuk menghampiri. Ia seperti jiwa yang bangun dari mati suri yang panjang.  

Gedung OLVEH, yang berada di seberang pintu selatan Stasiun Kota, diresmikan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pada 17 Maret 2016.  

OLVEH adalah singkatan dari Onderlinge Verzekeringsmaatschappij Eigen Hulp, sebuah perusahaan asuransi yang didirikan pada 1879 dan berpusat di Den Haag, Belanda, sehingga disebut “OLVEH van 1879”.

SEBUAH bangunan berlantai tiga, bercat putih, berdiri anggun. Wajahnya yang dulu lusuh dan tak terawat kini cerah dan menggoda banyak orang untuk menghampiri. Ia seperti jiwa yang bangun dari mati suri yang panjang.  

Gedung OLVEH, yang berada di seberang pintu selatan Stasiun Kota, diresmikan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pada 17 Maret 2016.  

OLVEH adalah singkatan dari Onderlinge Verzekeringsmaatschappij Eigen Hulp, sebuah perusahaan asuransi yang didirikan pada 1879 dan berpusat di Den Haag, Belanda, sehingga disebut “OLVEH van 1879”.

Logo OLVEH.

Untuk melayani konsumen di Hindia Belanda, OLVEH membangun gedung pada 1921 dan diresmikan pada 7 Januari 1922. Arsiteknya adalah Charles Prosper Wolff Schoemaker, yang bersama saudaranya Richard Leonard Arnold Schoemaker tergabung dalam biro arsitektur C.P. Schoemaker en Associatie. Schoemaker bersaudara merupakan guru besar bidang arsitektur di Technische Hoogeschool te Bandoeng –tempat Sukarno menuntut ilmu.

Pada 1961, OLVEH dan beberapa perusahaan asuransi milik Belanda lainnya dinasionalisasi lalu dilebur menjadi Asuransi Jiwasraya. Meski menjadi salah satu asetnya, Gedung OLVEH tidak dipergunakan sebagai kantor Jiwasraya. Ia pun tak terurus.  

Gedung OLVEH zaman dulu. (Dok. JOTRC).

Pada awal 2015, Jakarta Old Town Revitalization Corporation (JOTRC) memugar dan merevitalisasi Gedung OLVEH dengan arsitek Boy Bhirawa dan melibatkan Candrian Attahiyat, ahli arkeologi yang berkonsentrasi pada bangunan-bangunan masa kolonial.  

Ada temuan menarik dari revitalisasi Gedung OLVEH. Tinggi lantai asli gedung ternyata tidak sejajar dengan permukaan jalan. Demi alasan penanggulangan banjir, dinas terkait kerap meninggikan permukaan jalan dari tahun ke tahun. Saat lantai dasar gedung OLVEH digali, ditemukan mozaik tulisan “OLVEH VAN 1879” di teras depan. Dalamnya galian hampir setinggi 1 meter.

Tulisan OLVEH VAN 1879 di teras depan gedung. (Nugroho Sejati/Historia.ID).

Tim konservasi akhirnya membuat penyesuaian jalan masuk. Anda harus menuruni empat anak tangga sebelum memasuki pintu gedung. Demi menghindari banjir dan rembesan air tanah, tim membuat bak “sumpit” di sekeliling bangunan dan memasang pompa untuk menyedot air.  

OLVEH terdiri dari tiga lantai. Tiap lantai dihubungkan dengan tangga berlantai marmer. Demi menjaga keasliannya, tim konservasi hanya membongkar sepuluh persen dari total bangunan. Sisanya dibiarkan apa adanya. Demi alasan estetika, bagian dinding dibiarkan telanjang tanpa plesteran.  

Ruangan Gedung OLVEH yang bisa digunakan untuk berbagai kegiatan. (Nugroho Sejati/Historia.ID).

Bagi Boy, pekerjaan yang berat dalam merevitalisasi gedung tua adalah memberi kembali jiwa seperti saat gedung pertama dibangun. “Membangun kembali itu tidak susah, tetapi memberi jiwa pada bangunan itulah yang berat,” ujarnya.  

Gedung OLVEH yang kini dikelola Sarasvati Art Communication and Publication siap diisi dengan berbagai aktivitas. Pemanfaatan ruang secara adaptif ini diharapkan dapat menghidupkan kembali jiwa gedung tua yang telah lama mati suri.*

Ruang kerja di Gedung OLVEH. (Nugroho Sejati/Historia.ID).

Majalah Historia No. 30 Tahun III 2016

Buy Article
Punya usulan tema?
promo
Apa tema menarik yang menurut anda layak ditulis untuk Historia Premium
SUBSCRIBE TO GET MORE
If you have a topic that you would like to publish into the Historia Premium, write an abstract and propose it to the internal communication team!
Subscribe
61dd035df96feb03f800b713
672ad98a0bb4511ecf193e15