Misteri Kematian Kennedy

Beragam investigasi dan teori tetap tak bisa menyingkap tabir misteri pembunuhan Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy.

OLEH:
M.F. Mukthi
.
Misteri Kematian KennedyMisteri Kematian Kennedy
cover caption
Presiden John F. Kennedy beserta istri dan Gubernur Texas John Connally beserta istri dalam limousine sebelum pembunuhan di Dallas, Texas pada 22 November 1963. (Walt Cisco/Dallas Morning News/Wikimedia Commons).

SIANG, 22 November 1963. Iring-iringan kendaraan rombongan Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy melewati Dealey Plaza di Dallas, Texas. Kennedy beserta istri (Jacqueline Kennedy) dan Gubernur Texas John Connally beserta istri (Idanell Brill Connally) berbagi limousine. Penduduk kota menyambut hangat.

Dallas bukanlah tempat yang ramah. Sebulan sebelumnya, misalnya, Duta Besar AS untuk PBB Adlai Stevenson mengalami penyerangan fisik saat berpidato. Ketika Kennedy tiba di Dallas, Dallas Morning News memuat iklan satu halaman yang menuduh Kennedy dan saudaranya menjadi lemah pada komunisme.

Beberapa staf presiden, juga Jackie, mendesaknya tidak melakukan perjalanan ini. Namun, Kennedy ngotot pergi demi meraih suara dalam kampanye pemilihan presiden. Di Dallas, Kennedy dijadwalkan berpidato dan makan siang bersama sejumlah tokoh dan pebisnis di Dallas Trade Mart.

SIANG, 22 November 1963. Iring-iringan kendaraan rombongan Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy melewati Dealey Plaza di Dallas, Texas. Kennedy beserta istri (Jacqueline Kennedy) dan Gubernur Texas John Connally beserta istri (Idanell Brill Connally) berbagi limousine. Penduduk kota menyambut hangat.

Dallas bukanlah tempat yang ramah. Sebulan sebelumnya, misalnya, Duta Besar AS untuk PBB Adlai Stevenson mengalami penyerangan fisik saat berpidato. Ketika Kennedy tiba di Dallas, Dallas Morning News memuat iklan satu halaman yang menuduh Kennedy dan saudaranya menjadi lemah pada komunisme.

Beberapa staf presiden, juga Jackie, mendesaknya tidak melakukan perjalanan ini. Namun, Kennedy ngotot pergi demi meraih suara dalam kampanye pemilihan presiden. Di Dallas, Kennedy dijadwalkan berpidato dan makan siang bersama sejumlah tokoh dan pebisnis di Dallas Trade Mart.

Namun, suasana berubah menjadi kepanikan begitu tiga tembakan menerjang leher, bahu, dan kepala Kennedy. Kennedy seketika tak sadarkan diri. Connally juga kena tembak namun dia tetap sadar. 

Jackie, panggilan akrab ibu negara, shock berat. Dia melihat dengan jelas koyakan peluru di kepala suaminya. Darah segar, serpihan otak, dan tengkorak Kennedy berhamburan. Jackie bahkan berusaha menaiki bagian belakang mobil, yang menurut banyak saksi, untuk mengambil serpihan otak dan tengkorak suaminya. 

Clint Hill, agen khusus Secret Service, buru-buru menaiki limousine itu dari belakang, mencoba melindungi ibu negara. “Kaki kiriku terjepit bagian dalam rangka kanan, sedangkan kaki kanan menggantung di atas rangka kanan mobil,” kenang Hill dalam memoarnya Mrs. Kennedy and Me: An Intimate Memoir

Setelah kembali duduk, Jackie mendekap suaminya hingga limousine tiba di Parkland Memorial Hospital. Selang beberapa saat, tim dokter menyatakan Kennedy tak tertolong. Presiden ke-35 AS itu mengembuskan napas terakhirnya sekira jam satu siang. 

Kabar penembakan dan kematian Kennedy menyebar cepat. Dunia terperanjat dan ikut berduka. Kennedy dimakamkan di Arlington National Cemetary, Washington, pada 25 November 1963. 

John F. Kennedy (berdiri di kanan) bersama kru kapal patroli torpedo, PT-109 tahun 1943. (Naval Historical Center/Wikimedia Commons).

Kebijakan Kennedy

John Fitzgerald Kennedy lahir pada 29 Mei 1917 di Brookline, Massachusetts, AS. Dia anggota klan Kennedy yang berdarah Irlandia-Amerika, sebuah keluarga terkemuka di Amerika. Kakek dari keluarga ayahnya, Patrick Joseph Kennedy, seorang bankir kaya. Sedangkan nenek dari keluarga ibunya, John E. Fitzgerald, yang memiliki julukan “Honey Fitz”, seorang politisi andal yang pernah menjadi anggota kongres dan walikota Boston. Ayahnya, Joseph Kennedy Sr., seorang bankir ternama sebelum berkarier di pemerintahan sebagai ketua Securities and Exchange Commission dan duta besar AS untuk Inggris.

“Ketika dia dewasa, Jack Kennedy memahami bahwa dia adalah anak kedua dari salah satu keluarga kaya dan terkenal Amerika yang membuatnya berbeda dari banyak pemuda istimewa lainnya,” tulis Robert Dallek dalam An Unfinished Life

Kennedy mulai tertarik pada politik ketika kuliah di Harvard University. Dia melakukan perjalanan ke Eropa dan menggunakan hasil pengamatannya atas situasi sebelum Perang Dunia II untuk menulis tesis berjudul “Appeasement at Munich”. Tesis ini kemudian menjadi buku laris berjudul Why England Slept. Kennedy kemudian masuk Angkatan Laut AS.

Ketika AS mulai terlibat perang akibat serangan Jepang ke Pearl Harbor, pangkalan militer AS di Hawaii, Kennedy memegang komando kapal patroli torpedo, PT-109, bertugas memblokir kapal-kapal perang Jepang yang mengangkut dan menyuplai senjata. Namun, perahunya hancur oleh kapal perusak Jepang. Kennedy dan beberapa awaknya terapung di tengah lautan. Setelah beberapa hari berjuang, Kennedy berhasil menyelamatkan diri dan anak buahnya. Dia dikagumi karena keberanian dan heroismenya. 

Sempat kembali ke kehidupan sipil dengan bekerja di suratkabar, Kennedy akhirnya terjun ke dunia politik. Dia menjadi anggota House of Representatives dan kemudian Senat AS. Pada 1954, Kennedy mengambil cuti untuk memulihkan kesehatannya dan memanfaatkan waktunya untuk menulis buku. Hasilnya, Profiles in Courage, menerima Hadiah Pulitzer.

Pada 1960, di usia 43 tahun, Kennedy menjadi presiden AS termuda melalui pemilihan umum, mengalahkan kandidat dari Partai Republik, Richard Nixon. 

Presiden John F. Kennedy dan Wakil Presiden Lyndon B. Johnson pada 31 Agustus 1961. (Abbie Rowe/JFK Library/Wikimedia Commons).

Semasa pemerintahannya, Kennedy memperjuangkan jaminan kesehatan, peningkatan upah minimum, penyediaan perumahan, peningkatan kunjungan sosial, hingga pemotongan pajak. Yang tak kalah penting adalah upaya memenuhi hak-hak sipil –The Civil Rights Act, warisan Kennedy, ditandatangani Presiden Lyndon B. Johnson pada 1964. 

Pada 1961, Kennedy memangkas privilese Business Advisory Council, yang berisi pengusaha kelas kakap dan di masa lalu mendapat akses khusus ke pemerintah melalui Departemen Perdagangan. Di bawah komando adiknya, Jaksa Agung Robert Kennedy, perang melawan organisasi kriminal dilancarkan. Presiden Teamster (gabungan buruh angkutan) Jimmy Hoffa, misalnya, diseret ke penjara setelah kedapatan menyuap aparat penegak hukum. 

Dalam soal kebijakan luar negeri, Kennedy menghadapi banyak persoalan genting. Yang terpenting adalah invasi AS ke Kuba di Teluk Babi, krisis misil Kuba, dan Perang Vietnam. 

Invasi ke Kuba, yang direncanakan CIA dan dilakukan para eksil Kuba binaan CIA, membawa AS ke ambang perang nuklir melawan Uni Soviet dan krisis rudal berhulu ledak nuklir. Rencana ini sudah dirancang sejak pemerintahan sebelumnya. Namun, invasi ini gagal. Dan alih-alih menginvasi Kuba dan menggulingkan Fidel Castro, yang merapat ke Soviet, Kennedy akhirnya memilih berdialog dengan Fidel Castro maupun Nikita Khrushchev. Pertemuan Wina di Austria mengawali upaya penyelesaian, yang berujung pada penandatanganan Nuclear Test Ban Treaty pada 7 Oktober 1963. Kennedy juga mengganti Allen Dulles, direktur CIA (Badan Intelijen Pusat AS).

Dalam kasus keterlibatan AS dalam Perang Vietnam, Kennedy berencana menarik pasukan AS secara bertahap. Kennedy ingin menjadikan AS sebagai raksasa ramah, tak lagi angkuh seperti sebelumnya, dan mewujudkan perdamaian dunia. 

Sejumlah kebijakan pemerintahan Kennedy mengusik kenyamanan banyak orang, dari mafia, pelarian Kuba, hingga agen CIA. Mereka kemudian dikaitkaitkan dengan pembunuhan Kennedy.

Prosesi pemakaman John F. Kennedy pada 25 November 1963. (Abbie Rowe/JFK Library/Wikimedia Commons).

Mengenang Kematian

Pemerintahan Lyndon B. Johnson yang menggantikan Kennedy tak lama setelah terbunuh, membentuk sebuah komisi untuk menginvestigasi kematian Kennedy. Komisi ini dipimpin Earl Warren, ketua Mahkamah Agung. Setelah menyelesaikan tugasnya, Komisi menyerahkan laporan setebal hampir 900 halaman yang menyebutkan pelaku pembunuhan presiden adalah Lee Harvey Oswald. Banyak orang tak percaya dengan temuan Komisi Warren. 

Limapuluh tahun telah berlalu sejak peristiwa nahas di Dallas. Selama itu pula beragam penyelidikan dan teori terus muncul guna menyingkap tabir misteri yang mengelilingi kematian Kennedy. 

November tahun 2013, rakyat AS memperingati 50 tahun terbunuhnya Kennedy secara besar-besaran. Bendera setengah tiang dikibarkan. “Hari ini kita mengenangnya dan merayakan jejaknya yang abadi dalam sejarah Amerika,” ujar Presiden Barack Obama dikutip BBC, 22 November 2013.

Peringatan dihelat di berbagai kota, juga di luar AS seperti Quebec, Kanada dan Tokyo, Jepang. Di Dallas, orkestra simfoni dan lonceng berdentang pada menit kematian Kennedy. Massa memadati Dealey Plaza, tempat Kennedy ditembak. “Lelaki yang kita kenang hari ini memberi kita sebuah hadiah yang tidak sia-sia: kesempatan untuk belajar bagaimana menghadapi masa depan yang paling gelap dan paling tidak pasti ketika itu,” kata Walikota Dallas Michael Rawlings sebelum mengheningkan cipta.*

Majalah Historia No. 17 Tahun II 2014

Buy Article
Punya usulan tema?
promo
Apa tema menarik yang menurut anda layak ditulis untuk Historia Premium
SUBSCRIBE TO GET MORE
If you have a topic that you would like to publish into the Historia Premium, write an abstract and propose it to the internal communication team!
Subscribe
61dd035df96feb03f800b713
655992c94a577f555d055fcf