Orang-orang Nusantara pergi ke Makkah membawa misi sultan, berdagang, dan menimba ilmu, sekaligus menunaikan ibadah haji.
Iklan enamel menandai persentuhan masyarakat Hindia dengan perdagangan global dan modernitas. Ia dirancang kental budaya lokal.
Zulkifli Lubis sempat berkiprah dalam intelijen pada masa Orde Baru. Namun, dia kemudian kecewa dengan pemerintahan Soeharto yang dinilainya tidak demokratis.
Zulkifli Lubis menemukan lawan sepadan: A.H. Nasution. Pergolakan politik bermuara pada konflik keduanya.
Zulkifli Lubis membentuk unit intelijen yang dibenci oleh tentara. Penyelidik Militer Chusus ini kemudian dibubarkan.
Zulkifli Lubis mempraktikkan nasihat orang tuanya dalam intelijen. Peletak dasar lembaga intelijen ini dinobatkan sebagai Bapak Intelijen Indonesia.
Zulkifli Lubis menunjukkan sikap nasionalisme dengan tak mau kalah dari siswa Belanda. Unggul dalam pelajaran sejarah dan berhitung.
Karya dan pribadi yang unik membuat kolektor Syakieb Sungkar jatuh hati pada Sudjojono dan Sadali serta para maestro seni lukis.
Siaran Radio Pemberontakan mengobarkan semangat para pejuang dalam Pertempuran Surabaya.
Kebakaran di Jakarta kerap dianggap peristiwa yang tak berdiri sendiri. Ia dikaitkan dengan niat pemerintah untuk menggusur permukiman kumuh hingga hantu komunis.