cover

Kusut Masai Aset Partai

Pada masa jayanya, PNI membentuk yayasan untuk mengelola aset partai. Kini beralih tangan tak tentu rimbanya.

cover

Nasib PNI Setelah Fusi

Penggabungan partai-partai menjadi PDI mengakhiri cerita PNI. Unsur PNI yang mayoritas dalam PDI tidak solid bahkan konflik.

cover

Memasung Kaki Banteng

Di dalam saling hantam, dari luar digembosi. Tragedi 1965 menyeret PNI menuju kehancuran.

cover

Menggusur Marhaenis Gadungan

Partai memecat pimpinan dan anggota yang disebut Marhaenis gadungan. Mereka melawan balik setelah Sukarno tumbang.

cover

Nyanyi Sumbang Desa Kingkang

Potret awal konflik agraria. PNI berhadap-hadapan dengan PKI/BTI.

cover

Dalam Jaring-jaring Kekuasaan

Kabinet yang dibentuk PNI tak berjalan efektif. Terhalang konflik internal.

cover

Mendulang Suara dari Desa

PNI keluar sebagai pemenang pemilu 1955. Memanfaatkan kepala desa dan daya tarik Sukarno.

cover

Cara Mulus Mendulang Fulus

Iuran anggota tidak memadai bagi PNI. Demi mengumpulkan dana untuk pemilu, partai memanfaatkan posisi di pemerintahan.

cover

Merawat Semangat Oposan

PNI mendirikan lembaga-lembaga pendidikan di berbagai daerah. Tempat menggembleng semangat nasionalisme, tetapi tidak untuk pengkaderan.

cover

Layu Setelah Melaju

Koran Suluh Indonesia sebagai corong PNI pernah menjadi yang terbesar di zamannya. Terbit terakhir setelah peristiwa 1965.